Sistem Otomasi Irigasi Semai Bibit Padi Dengan Algoritma Greedy

indah nur aini

Abstract


Tanaman padi pada umumnya itanam dilahan pertanian yang memiliki ketersediaan air cukup baik, dikarenakan pengelolaan irigasi akan berpengaruh pada tumbuh kembang bibit padi. (Saparudin,2019). Variabel utama perlu diperhatikan yaitu kelembapan tanah. BPS tahun 2020 produksi padi di Indonesia berdasarkan luas panen lahan tercatat 10,69% juta hektar kondisi ini turun 0,19%(atmojo,2019). Presiden Indonesia pada rapat pembangunan pertanian menyampaikan penerapan teknologi menjadi langkah utama menggantikan proses konvensional saat ini. Irigasi atau kegiatan pengairan dilakukan secara kontinyu agar kebutuhan air tercukupi yang nantinya akan berdampak pada hasil panen. Proses paling utama fotosintesis yaitu pengolahan air untuk translokasi unsur hara dari akar menuju daun Tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda, terutama saat proses pembibitan pada kegiatan semai perlu pemantauan yang intensif. Pembibitan padi masih menggunakan pola konvensional, irigasi dilakukan petani dengan menggenangi air dilahan bibit semai tanpa mengetahui parameter dan kondisi kelembapan tanah. Sedangkan ada juga beberapa faktor eksternal yang sulit dikendalikan tapi dapat diminimalisasi, yaitu : iklim, kondisi tanah struktur dan tekstur, serta habit petani dalam bercocok tanam. Tentunya dibutuhkan teknologi yang dapat memanipulasi faktor-faktor tersebut agar pembibitan dapat optimal.Berdasarkan kondisi masalah tersebut, maka diperlukan perangkat otomasi irigasi untuk pembibitan padi dengan menanamkan algoritma greedy yang merupakan proses matematis untuk mengoptimalkan atau mengendalikan variabel yang dituju.


Full Text: PDF

DOI: 10.24269/jkt.v7i2.2251

Refbacks

  • There are currently no refbacks.