MUHAMMADIYAH, KE-MADURA-AN, DAN KE-DIRI-AN: PREFERENSI PERSONALITAS ATAS KONVERSI KEYAKINAN KEBERAGAMAAN DIRI

Umiarso Umiarso

Abstract


Konversi keberagamaan dalam diri individu merupakan realitas keniscayaan dalam menenguhkan keyakinan atas sistem agamanya. Begitu pula, dinamika keberagamaan yang penulis alami ini selama berjumpa dengan metodologis (manhaj) keberagamaan yang beragam. Penulis justru memasuki pada nuansa keberagamaan yang berbeda yang membawa pada kerangka transformasi metodologis keberagamaan. Ruang ini merupakan konversi keyakinan keberagamaan penulis dari keberagamaan tradisional yang penuh tradisi “slametan” dan sarat realitas geneologi pengetahuan keagamaan melampui linieritas ekskatologis menuju pada keyakinan keberagama yang puritan, progresif (berkemajuan), dan mengedepankan meritokrasi dalam keorganisasiannya. Tulisan reflektif ini merupakan preferensi personalitas penulis atas konversi keyakinan keberagamaan diri yang telah “meruang”. Dalam tulisan ini dideskripsikan suasana keberagamaan penulis pada saat berada di tradisi keberagamaan tradisional; bertemu dengan tradisi keberagamaan, hingga masuk dalam keberagamaan yang puritan dan progresif. Perpindahan ini dalam perspektif sosiologi agama masuk dalam kategori as preference (perpindahan pada metodologis atau perspektif keberagamaan dalam satu kerangka agama).


Keywords


Muhammadiyah, Konversi Agama, dan Keberagamaan

References


Bradford Verter, Spiritual Capital: Theorizing Religion with Bourdieu against Bourdieu, Sociological Theory 21(2) 2003, 150–174.

Christopher Lamb & M. Darrol Bryant (Edit.), Religious Conversion: Contemporary Practices and Controversies, (London: Bloomsbury Publishing, 1999).

Dimas Prihambodo, dkk., Konversi Agama pada Perilaku Individu dan Kolektif: Fenomena Hijrah Beberapa Artis di Kajian Musawarah, al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan 8(1) 2022, 31-45.

Indra Hidayat, Konversi Agama dan Permasalahannya dalam Kehidupan Modern, al-Murshalah 2(1) 2016, 66-73.

Lukita Fahriana & Lufaefi, Konversi Agama dalam Masyarakat Plural: Upaya Merekat Persaudaraan Antarumat Beragama di Indonesia, Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin 4(2) 2018, 209-222.

Mulyadi, Konversi Agama, Tarbiyah al-Awlad: Jurnal Kependidikan Tingkat Dasar 9(1) 2019, 29-36.

Nur Aulia Fitri, Konversi Agama, al-Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Keagamaan 21(1) 2023, 347-354.

Putu Sulistyawati, dkk., Konversi Agama dari Agama Hindu ke Agama Kristen di Banjar Untal-Untal, Desa Dalung, Badung dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA, Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah 9(1) 2021, 15-25.

Ryan T. Cragun & Joseph H. Hammer, “One Person’s Apostate is Another Person’s Convert”: What Terminology Tells Us about Pro-Religious Hegemony in the Sociology of Religion, Humanity & Society 35(1-2) 2011, 149-175.

S. Maryam Yusuf, Konversi Agama dan Perilaku Sosial Etnis Cina, (Ponorogo: STAIN PO Press, 2012), 242.

Syaiful Hamali, Dampak Konversi Agama terhadap Sikap dan Tingkah Laku Keagamaan Individu, al-Adyan 7(2) 2012, 21-40.

Vassillis Saroglou, Beyond Dogmatism: The Need for Closure as Related to Religion, Mental Health, Religion & Culture 5(2) 2002, 183–194.

Victoria L. Rodner & Chloe Preece, Consumer Transits and Religious Identities: Towards a Syncretic Consumer, Journal of Marketing Management 35(7–8) 2019, 742–769.


Full Text: PDF

DOI: 10.24269/tarbawi.v1i1.2461

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.