STUDI LITERATUR: ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS PADA ANAK DENGAN MASALAH HIPOVOLEMIA
Abstract
Gastroenteritis adalah suatu feses yang encer di dalam jumlah besar, yang terhitung terjadi terhadap banyak gangguan, terhitung infeksi bakteri dan virus, penyakit radang usus, sindroma malabsorbsi, dan alergi makanan. Penanganan gastroenteritis (diare akut) selain manfaatkan teknik farmakoterapi terkandung terhitung terapi komplementer yang bisa digunakan yaitu bersama beri tambahan madu. Fungsi madu untuk mengatasi gastroenteritis (diare akut) sebab pengaruh antibakterinya dan takaran nutrisinya yang ringan dicerna. Madu terhitung menolong di dalam penggantian cairan tubuh yang hilang akibat gastroenteritis (diare akut). Penelitian yang dilakukan manfaatkan belajar literature berasal dari beberapa jurnal bersamayang berisikan penelitian pengaruh dukungan madu sebagai terapi komplementer untuk anak balita bersama masalah diare akut, didapatkan hasil adanya pergantian yang vital di dalam dukungan madu sebagai terapi komplementer anak bersama masalah diare akut. Sehingga bersama adanya hasil penelitian ini di berharap tenaga medis khususnya perawat bisa mengaplikasikan dukungan terapi komplementer madu terhadap anak bersama masalah gastronteritis (diare akut) bersama teratur dan bertahap didalam mengatasi pasien bersama masalah hipovolemia. Penulis sangat merekomendasikan tindakan Terapi Komplementer Madu jurnal pertama untuk diterapkan pada anak diare karena memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan cairan tubuh terhadap anak sehingga dapat mengatasi kekurangan cairan (hipovolemia) pada anak.
References
Dinkes Jawa Timur. Profi l Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016. Sitasi pada 19 Februari 2018.
Depkes RI Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Buku Saku Gizi. Kapankah Masalah Ini Berakhir. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Dermawan, Dede. (2012). Proses Keperawatan; Penerapan Konsep & kerangka Kerja/Deden Dermawan. Yogyakarta : Gosyen Publising.
Herdman,T Hether (2015). Diagnosis Keperawatan definisi dan klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta : EGC
Indonesia. (2013). KIE KKB Lini Lapangan Konsep, Rancangan Strategi, Media KIE Kreatif dan Evaluasi. Jakarta: BKKBN.
Isnaini, Nuril. (2013). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Praktik Kesehatan Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Anak. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Moorhead S, J. M. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. Moco Media.
Narendra, (2010). Pengukuran Antopometri pada Penyinpangan Tumbuh Kembang Anak. Available from :http://www.kompas.coDl. Tanggal 18 November 2019.
Ngastiyah. 2010. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Oskouei, T.E., & Najafi, M. (2013). Traditional and modern uses of natural honey in human diseas: a review. Iran J Basic Med Sci.16 (6), 731-742.
Puspitayani, D., & Fatimah, L. (2014). Pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi diare anak balita di Desa Ngumpul, Jogorito, Jombang. Jurnal Edu Health, 68-71.
Riset Kesehatan Dasar (2013), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Sakri, F.M. (2015). Madu dan khasiatnya: suplemen sehat tanpa efek samping. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Sharif, A., Noorian, A., Sharif, M.R., Ardakani, A.T., Zahedi, A., & Kheirkhah, D. (2017). A randomized clinical trial on the effect of honey in the acute gastroenteritis. Journal of Research in Medical and Dental Science. 5 (6), 144-148.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi Dan Indikator Diagnostik (SDKI). Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Kepwrawatan Indonesia (SLKI). Edisi 1. Jakarta: PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Kepwrawatan Indonesia Definisi Dan Tindakan Keperawatan (SIKI). Jakarta: PPNI.
DOI: 10.24269/hsj.v5i1.666
Refbacks
- There are currently no refbacks.