HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI MENJALANI FISIOTERAPI PADA PASIEN PASCA STROKE DI POLI SYARAF DAN FISIOTERAPI RSUD DR. HARDJONO PONOROGO

Satrio Dwi Cahyono, Hery Ernawati, Ririn Nasriati

Abstract


Peran keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan, mulai dari tahapan peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan, sampai dengan rehabilitasi. Kesibukan keluarga membuat dukungan terhadap pasien stroke dalam masa penyembuhan berkurang terutama motivasi yang rendah menjalani fisioterapi, sehingga pasien stroke merasa berduka karena orang terdekat tidak bersedia membantu penyembuhan. Penyakit stroke membuat pasien merasa cacat, citra diri terganggu, tidak mampu, jelek, memalukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi melakukan fisioterapi pada pasien stroke. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien stroke Di Poli  Syaraf dan Fisioterapi RSUD Dr. Hardjono Ponorogo pada bulan Januari sampai Juli tahun 2020 sebanyak 2029 pasien dengan rata-rata perbulan 290 pasien dengan besar sampel sejumlah 58 responden. Sampling menggunakan Purposive Sampling. Teknis pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Uji Chi Square Signifikasi α 0,05. Hasil penelitian pada variabel dukungan keluarga kepada pasien stroke sebagian besar 37 responden (63,8%) dukungan keluarga positif. Pada variabel motivasi menjalani fisioterapi sebagian besar 35 responden (60,3%) motivasi tinggi. Berdasarkan uji statistik Chi-Square diperoleh value = 0,000 lebih kecil dari α=0,05 artinya Ho ditolak berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi menjalani fisioterapi pada pasien pasca stroke.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi menjalani fisioterapi pasien pasca stroke, semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah motivasi menjalani fisioterapi dan sebaliknya maka peneliti menyarankan pada pihak rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan masyarakat dengan memasang gambar atau banner tentang pentingnya dukungan keluarga dan fisioterapi stroke.


References


Ariyadi. 2010. Motivasi Penderita Stroke Iskemik Mengikuti Fisioterapi di Rumah Sakit Umum Kelet, Jepara. Jurusan Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Skripsi

Backstrom B and Sundin K. 2009. The experience of being a middle-aged close relative of a person who has suffered a stroke, 1 year after discharge from a rehabilitation clinic: a qualitative study. International Journal of Nursing Studies, 46, 1475-1484

Balitbangkes RI, 2014. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.

Ellyvon, 2019. Stroke Tempati Urutan Kedua Penyebab Kematian, Kenali Faktor Risikonya: https://sains.kompas.com/read/2019/12/12/080324223/stroke-tempati urutan kedua penyebab kematian kenali faktor risikonya?page=all. Diakses 2 Agustus 2020

Gunarsa. 2012. Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: P.T BPK Gunung Mulia

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kemenkes RI.

Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nugraha, A. Dkk. 2016. Dukungan keluarga dalam memotivasi pasien untuk melakukan mobilisasi pasca stroke di rumah sakit umum (RSUD) Dr. Slamet Kab. Garut. Jurnal poltekkes provinsi benguku vol. 3 no. 7

Rusmi. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta: CV Agung Seto

Sudomo. 2010. Stroke dan rehabilitasi pasca-stroke. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Sugeng. 2010. Pengertian Keluarga. Jakarta: Erlangga.


Full Text: PDF

DOI: 10.24269/hsj.v5i1.673

Refbacks

  • There are currently no refbacks.