LITERATUR REVIEW : Efektivitas Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) Pada Skizofrenia

Authors

  • Amanulloh Naufal Said Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Rehana Aulya Setyoningsih Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Sherina Andini Putri Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Alfi Dwi Putriana Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Esa Cintya Habsari Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Abstract

Stimulasi magnetik transkranial (TMS) adalah teknik neurostimulasi non-invasif yang menggunakan medan magnet bolak-balik untuk menginduksi arus listrik di korteks serebral. Makalah ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas TMS dalam mengurangi gejala skizofrenia, mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi hasil terapi, dan memberikan rekomendasi  untuk penderita skizofrenia. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan data hasil analisis dari 4 jurnal yang didapatkan dari Pubmed. Hasil setelah melakukan analisis pada 4 jurnal TMS, efektivitas TMS sebagai antidepresan tidak dipahami dengan baik, meskipun penelitian menunjukkan adanya korelasi antara aktivitas metabolisme otak dan efektivitas TMS. Hal ini divalidasi oleh hasil pengobatan TMS pada non-responden yang menunjukkan hipoperfusi di korteks frontal. Sebuah studi percontohan yang melibatkan 15 pasien yang resistan terhadap obat menunjukkan peningkatan volume darah otak selama TMS. Dapat disimpulkan bahwa Penggunaan TMS frekuensi rendah untuk menargetkan gejala positif secara teori dengan mengurangi rangsangan kortikal dan mungkin menghambat pelepasan dopamine. Sebaliknya, TMS frekuensi tinggi dapat menargetkan gejala negative dengan meningkatkan eksitasi kortikal dan menginduksi pelepasan dopamine. Gejala negative skizofrenia dapat dikuangi dengan penggunaan TMS frekuensi tinggi ke korteks prefrontal dorsolateral kiri, sementara gejala positif dikurangi dengan menerapkan TMS frekuensi rendahh ke koorteks temporo-parietal kiri

Downloads

Published

2025-04-30